header

Surat untuk Sahabat

Posting Komentar

Pernahkah kamu menulis surat untuk Sahabat? Kalau saya kapan ya terakhir kali menulis surat untuk sahabat ? Itu sudah lama sekali dan mungkin sekitar puluhan tahun yang lalu hehe.. Itu pun waktu itu karena memang eranya surat menyurat sih.

Jadi di zaman SD tahun 1999 kalau ga salah, ada pelajaran mencari sahabat pena. Jadilah saya menulis surat random kepada sahabat yang saya cari di majalah bobo (ada yang tahu majalah ini?) itulah pertama kalinya saya menulis surat untuk sahabat.
  
Surat untuk Sahabat

After that?? Setelah surat pertama saya dibalas, tidak pernah lagi saya menulis surat untuk sahabat hingga detik ini. Jika hari ini saya disuruh menulis surat untuk sahabat, mungkin saya akan menulis surat terbuka untuk sahabat saya yang tak tahu dimana. Karena kami berpisah sejak dia menikah dan turut suaminya.

Arti Sahabat Adalah


Bagi saya yang hidup di perantauan, sahabat bagaikan saudara beda rahim. Dia bagaikan saudara dekat, hanya terlahir dari rahim yang terpisah. Namun kebaikan dan perhatiannya bagaikan saudara kandung.

Jika bercerita tentang sahabat, maka saya akan berkisah tentang Sahabat saya nun jauh disana. Anggap saja namanya Hanum. Dia amat sangat baik, tapi kadang suka berantem juga sih hehe..

Tapi mengingat masa-masa menjadi anak kost berdua dengannya, bekerja bersama, makan tidur bersama rasanya ah amboi indah sekali masa itu.

Melalui tulisan kecil ini, saya akan menuliskan sebuah surat untuk sahabat saya yang sudah lama tak bersua, yang entah dia ada dimana. Harapannya semoga kelak dia membaca dan membalas surat saya ini untuknya.

Surat untuk Sahabat, Sahabat Rasa Saudara!


Hai Hanum,

Apa kabarmu? Semoga kamu dalam kondisi kesehatan yang baik ya. Rindu ga sih dengan masa-masa kita indekos dulu, yang makan dengan menu nasi padang dan sambal timun buatanmu. Ah sungguh aku rindu dengan masa itu.

Hanum, aku berharap suatu hari kita akan bertemu dan bercerita tentang hidup yang sudah kita lalui, bagaimana kondisimu, bagaimana keluargamu dan juga bagaimana dengan semua impian-impian yang dulu sempat kita tuliskan masing-masing.

Apakah itu masih sama ya?? Indahnya masa remaja yang kita lalui, akankah sama dengan cerita kita yang sudah bertambah tua dan dewasa.

Hanum, ingatkah dulu bahwa kita pernah sama-sama merasakan bagaimana rasanya dikejar bapak kost hanya karena kita tidak punya uang membayar uang bulanan. Duh kalau diingat, lucu yaa.. Kita sama-sama bekerja tetapi tidak punya uang untuk membayar kost. Aneh! Ini menunjukkan lemahnya literasi keuangan kita dulu.

Dan itu sangat pahit hehe.. Aku bisa menuliskannya dengan santai saat ini karena sudah tidak mengalaminya lagi. Tapi ketika dulu mengalaminya, sungguh benar-benar keringat dingin, ketika harus pulang mengendap-endap demi tidak ketahuan yang punya kost. Parah sekali ya zaman itu, ingat khan?

Hanum, 
ingatkah saat kita sama-sama memutuskan untuk memilih jalan hidup kita masing-masing? Aku yang tidak setuju dengan pilihan hidupmu yang mainstream. Padahal, itu kan hidupmu. Kau yang lebih berhak menentukan jalan hidupmu sendiri. Mengapa aku ikutvcampur terlalu jauh. 

Kau yang keras kepala bertemu denganku yang juga sama, akhirnya memenangkan ego kita masing-masing. Kita bertengkar hebat saat itu, namun kemudian akhirnya berbaikan kembali, lucu ya masa itu. Sstt apa mungkin cerita ini akan dibagikan ke anak-anak kita nantinya? 

Hanum, aku rindu masa-masa kita berdua nongki syantik di sebuah mall sembari ngopi menghabiskan hari. Ah indah ya, andai punya waktu kembali dan aku ingin kembali ke masa ini. Namun dengan kondisi keuangan saat ini, bukan kondisi dulu yang serba kekurangan haha. Cukup sudah masa-masa dulu kita lalui, jangan sampai terulang lagi.

Kini meski aku tak tahu kau dimana, aku tetap berharap suatu hari kita akan bertemu. Sambil bercerita dan nostalgia, tentang semua kisah persahabatan kita dulu. Persahabatan yang bagaikan cerita pendek yang tak bertepi. 

Bercerita tentang semua yang pernah ada. Bercerita tentangmu, keluargamu, anak-anakmu. Aku ingin mendengar kabar tentangmu. Sembari melepas rindu. Semoga rindu ini menjadi doa, agar kita sukses bersama.

Salam,
Dari Sahabatmu
Tulisan MQ
Hi I'm Yunniew, nice to know that you sure interest visit to my blog. Here's my journey. If any inquiries or campaign please drop an email to Yunniew@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar