header

Tantangan 30 hari bercerita dari Ibuku Content Creator

1 komentar

Bagi seseorang yang memiliki kemampuan menulis dan bisa menyalurkannya dalam media yang tepat tentu menjadi impian. Apalagi jika tulisan tersebut dibaca banyak orang dan bisa bermanfaat bagi orang lain. Itu bisa menjadi kepuasan tersendiri bagi yang punya tulisan. Bisa menyalurkan hobi yang bernilai ibadah dan lagi bisa menghasilkan cuan dari hasil penyaluran bakat tersebut. Hmm seperti pepatah lama mengatakan sekal menggayung, dua-tiga pulau terlampaui. 


Dewasa ini sering dengan perkembangan dunia digital dan media sosial. Semakin banyaknya media yang bisa mewadahi bakat menulis dan aktualisasi diri, membuat orang memiliki bakat menulis bisa menjadi sarana yang sangat membantu. Apalagi jika karya-karya dalam tulisan tersebut memang diberi ruang penyaluran dan mendapat apresiasi. 


One Day One Post dari Ibuku Content Creator 


Salah satunya adalah tantangan menulis one day one post (ODOP) dari Ibuku Content Creator (ICC) yang digagas oleh seorang ibu muda bernama lengkap Karimah Iffia Rahman , Ibu Kafa begitu beliau disapa. Saya yakin beberapa moms dan teman-teman disini sudah ada yang mengenal sosok beliau, selain itu ibu satu orang anak ini juga seorang kontributor @mubadalah.id ibu Kafa dan segenap tim dari Indonesia Content Creator menggagas dan menfasilitasi kami para penulis pemula maupun penulis professional untuk menulis dalam waktu 30 hari tanpa jeda. Media yang digunakan pun adalah media sosial yang biasa kita pakai sehari-hari seperti Facebook, Instagram dan juga Blog. Tema yang diangkat setiap harinya cukup beragam dan challenging, aku yang termasuk penulis pemula harus mengulik banyak referensi demi mendapatkan ide penulisan yang sesuai dengan tema yang ada.


Meski sesi 30 hari bercerita dari Ibuku Content Creator ini baru berjalan dihari ke-9, sudah banyak suka duka yang kurasakan dalam menjalani 8 hari kemarin. Yah, dasar aku biasa menulis sesi curhat dibuku diary, sekarang menggunakan blog sebagai media curhatan hehe. Mumpung bisa menulis bebas, dengan tema apapun hari ini. 


Sebagai ibu dengan dua anak yang berusia hampir 4 tahun dan 1.5 tahun plus dalam kondisi hamil trimester ke-3, ajakan untuk menulis tanpa henti selama 30 hari ini adalah tantangan yang luar biasa. Meski awalnya merasa ragu dan maju mundur untuk ikut, apalagi melihat kondisi pasang surut dalam setiap postingan blog pribadi. Paling mentok jumlah postingan setiap bulannya 5-6 artikel saja, itu pun jumlah kata dalam setiap postingan dalam jumlah minimum saja. Ah yang penting ada postingan setiap bulannya, agar tidak terkategori blog yang mati suri.


Lah, blog ini pernah mati suri selama 1 bulan saat aku dalam kondisi hamil muda, tepatnya dibulan Agustus 2020, tidak ada postingan sama sekali. Jangankan mikir mau menulis apa, bisa membuka mata saja saat itu sudah alhamdulillah. Baru mulai menulis lagi di bulan September itu pun hanya agar memenuhi statistik postingan per bulan blog saja. Ada rasa kangen yang membuncah saat tidak mengeluarkan ide dalam bentuk tulisan, maka dibulan-bulan berikutnya mulai rajin memposting tulisan lagi. 


Tantangan 30 hari bercerita dari Ibuku Content Creator


Memasuki awal tahun 2021, seperti biasa aku selalu yang menyiapkan segala sesuatu dengan detail. Termasuk dengan rencana masa depan, maka setiap awal tahun aku selalu membuat listing target yang ingin dicapai, istilahnya sekarang membuat resolusi.

Salah satu resolusi 2021 yang ada dalam listing adalah mengasah kemampuan menulis dan aktif di komunitas menulis. 



◾ Heboh mengatur waktu


Hari-hari pertama mengikuti ODOP bagi ibu beranak dua dengan kondisi hamil tua ternyata tidaklah seindah yang dibayangkan. Bayangan bisa duduk santai sambil memegang laptop dan mulai mengetik dengan tenang hanyalah ilusi. Ternyata aku lebih banyak di gelendotin anak-anak saat mulai menyentuh laptop. Jadilah aku harus pintar-pintar mengatur waktu antara menulis, menjaga anak-anak dan tugas domestik. Dan percayalah ini butuh effort dan niat yang tinggi (ceileee). Aku hampir menyerah dihari ke-4, namun tekadku ternyata lebih besar dari rasa lelahku. Makanya aku mempunyai jadwal khusus dalam menulis, yaitu dini hari. 


◾ Mengurangi jatah tidur


Biasanya setelah sholat tahajud, aku bisa tidur lagi, walau sebentar kali ini sebisa mungkin mengatur waktu antara menulis dan istirahat. Menulis 30-45 menit kemudian tidur lagi 10 menit. Eh memang bisa tidur 10 menit? Bisa donk, caranya pasang alarm! Tidur ga butuh quantity yang penting quality. Lumayan lho 10 menit buat refresh pikiran kembali. Cobalah :) 


◾Rajin mengulik referensi agar sesuai tema


Setiap hati aku jadi rajin membuka google dan membaca beberapa referensi informasi. Membuka buku koleksi yang hampir berdebu. Mengulang kembali materi seminar yang pernah diikuti agar bisa menjadi tambahan referensi. Sesuatu yang teramat jarang kulakukan, tetapi sekarang jadi satu kebiasaan deh membaca buku, ga lama juga 10-15 menit sudah cukup. 

◾Berkejaran dengan mood swing

Saat mood menulis lagi bagus, artikel yang sesuai tema bisa diselesaikan dalam waktu 30-45 menit plus gambar design. Namun saat mood menulis lagi turun, seharian ga akan menghasilkan apapun. Lantas bagaimana aku agar bisa kembali menulis lagi? Bumil harus segera tidur atau makan :D


◾ Pinter-pinter nyela waktu

Lah punya anak dua yang keduanya masih butuh perhatian dan 100 % bantuan ibunya. Fokus aku kadang bisa pecah, mana mau nulis eh anak minta makan. Pas abis makan niat mau lanjutin tulisan eh ternyata anak BAB duh. Makanya aku harus pintar-pintar menyela waktu agar tetap bisa bermain dengan anak-anak. 


◾ Posting dan laporan di akhir waktu


Nah ini yang keseringan terjadi yaitu posting di akhir waktu wkwk. Yang penting belum lewat deadline, dan memenuhi target kuota harian itu aja sudah cukup. Meski submission di akhir waktu.


◾Canva, ilmu kanuragan terakhir


Ekspektasi dalam resolusi 1 minggu 1 cerita ternyata bisa juga terlewati 1 hari 1 cerita. Makanya ilmu kanuragan terakhir dalam setiap artikel yang diposting menggunakan template design yang sama dari design sejuta umat, Canva. Biar apa? Biar praktis dan cepat bu, nanti anak keburu bangun dan pup lagi :(


◾Selagi ada niat pasti ada jalan


Jam berapa biasa nulis? Jam 3 30 wib. Kamu lagi apa Gaiss? Semoga kamu juga lagi tahajud atau lagi nulis juga. Masak kalah sama ibu hamil dengan anak-anak bayi. Cuma beda pada niatnya aja kali ya hihi. 


◾Tipsnya biar bisa segera dapat ide menulis? 


💡Bikin draft dulu, point apa aja yang mau dibahas

💡Saat ada ide langsung aja ditulis dulu, bisa di kertas dulu atau tulis draft di hp nanti baru pindahin ke laptop. 

💡Penjabaran bisa nanti kalau sudah kondusif 

💡Editing, input gambar, link baru pakai laptop

💡Ambil foto atau design saat ada waktu sebisa mungkin banyakin foto gallery 

💡 Anak tidur, ibu juga ikut tidur biar otak fresh. Tapi ingat, jangan lupa pakai alarm 20 menit aja dan lanjut nulis lagi. 

💡 Last edit dan Posting


Ternyata tidak mudah ya menulis setiap hari tanpa jeda dengan tema tulisan yang berbeda setiap harinya. Namun tidak ada salahnya mencoba kan, aku pun tidak berharap bisa melewati tantangan yang ku buat pada diri ini. Ku kerjakan semampunya, dan ku tinggalkan saat baby bump mulai kontraksi. Happy weekend dan selamat menjalani tantangan hari ini. 


Salam,








Tulisan MQ
Hi I'm Yunniew, nice to know that you sure interest visit to my blog. Here's my journey. If any inquiries or campaign please drop an email to Yunniew@gmail.com
Lebih baru Terlama

Related Posts

1 komentar

  1. Ah keren banget sih mom! Ternyata nulisnya pas waktu-waktu ijabah, Masya Allah, sehat-sehat ya Mom dan keluargaaa...

    BalasHapus

Posting Komentar